Rona Jingga
Kadang gw suka merasa terganggu kalau ada yang bilang; "Nikahnya telat", "Nikahnya kecepetan", "Punya anaknya telat", "Punya anaknya kecepetan". Hell NO, guys! Menurut gw Tuhan itu ngga pernah menuliskan takdir seseorang dengan istilah "telat" atau "kecepetan". Semua tepat pada waktunya. Ngga ada batasan usia kapan seseorang harus nikah, berapa lama seseorang harus punya anak setelah nikah. Jangan jadikan ukuran target manusia yang seringkali berlandaskan usia dan berbataskan finansial jadi patokan lo untuk nge-judge takdir Tuhan dengan istilah telat atau kecepetan.

Mungkin pemahaman ini yang membuat gw dan suami gw ngga terlalu ngoyo sama ketentuan-ketentuan Allah. Karena gw percaya, ketentuan Allah itu telah tertulis dan tinta-tinta telah mengering. Dan gw pun percaya kalau ketentuan-Nya hanya bisa dirubah dengan doa. Dengan doa ya, bukan dengan komentar usil orang-orang. Bukan dengan mengeluh. Bukan dengan nge-judge.

Beberapa bulan setelah menikah, gw pernah bilang sama suami. Kalau kita ikhtiar untuk untuk punya anak, mari sama-sama ingatkan masing-masing dari kita tentang niat dari ikhtiar tersebut. Niatnya; Kami ingin punya keturunan karena kami ingin menjadi salah satu makhluk-Nya yang diberi kepercayaan dengan amanah berupa anak. Dan jauhkan kami dari niat karena gunjingan orang lain, pertanyaan orang-orang sekitar, tuntutan orang-orang sekitar. Ya Allah, jagalah niat kami ini terus dan selamanya. Amin..