Rona Jingga
Apa yg kita katakan,itu yg kita pertanggungjawabkan. Bicara itu mudah,melakukan itu susah. Ketika saya mengatakan kepada seseorang "aku sayang kamu" ditambah dgn tatap matanya dan sebut namanya. Di situlah saya mulai menahan air mata yg semakin tak terbendung.

Bukan air mata bahagia, terharu atau tersakiti. Tp ketakutan. Takut akan sebuah pertanggungjawaban dr apa yg saya katakan.

Sayang itu luas sekaligus sempit. Sayang itu mulia tp mudah jadi jelata.

Sayang bagi saya tanpa dusta, tdk dilacurkan oleh pengkhianatan, menerima sebagaimana adanya, saling mengingatkan dalam kebenaran, dan masih banyak lg. Saya tdk mau mengkhianati apa yg telah saya katakan dgn membicarakan org yg saya blg sayang di belakangnya. Memilih utk memberitahu org lain dr pd mengingatkannya. Menghindari perjalanan dgnnya hanya karena sifat yg mengakar padanya. Berbisik dan tertawa di dpnnya. Apa itu yg disebut sayang? Sayang yg disebut dgn tatapan mata berikut namanya? Kalau ya,jangan katakan sayang pd kami yg mengharap arti sayang sesungguhnya.

Jgn jd bedebah dgn membuat sebuah sayang itu jd sampah. Jgn jd pengecut dgn mengatakan hal semanis itu terasa kecut.

Sayang buat saya tdk perlu sering diucapkan,tp SELALU dilakukan. Bagaimana sayang versi kalian?

Saya,
Viena Paramita Utari
0 Responses

Post a Comment