Rona Jingga
Anak-anak hidup dalam alam pikir berbeda dari orang dewasa modern. Mereka masih dekat dengan sejenis dunia mitologis, di mana manusia tidak berjarak dari alam. Karena itu mereka tak peduli dengan perspektif ketika menggambar. Alam kesadaran magis ini dekat dengan seni zaman purba maupun seni tradisional. Lukisan goa, seni primitif, relief candi juga wayang kulit ataupun wayang beber. Lukisan sebelum rasionalistas dan moderenitas.

Rasio membuat manusia berjarak dengan alam.

Tak ada yang salah dengan rasio. Hanya saja, di zaman modern ini manusia cendrung terlalu mengunggul-unggulkan rasio sehingga mereka kehilangan kemampuan-kemampuan kreatif yang sebelumnya. Yaitu, kepekaan yang magis dan mitologis. Kemamupan untuk berhubungan langsung dengan alam. Kemampuan untuk tidak berjarak. Kemampuan untuk membuat dan membaca karya anak-anak. Kemampuan untuk mencipta dan memahami gambar kuna dan relief candi.

Para seniman pembuat relief mengerti prespektif. Tapi mereka tetap bisa menggambar dengan titik pandang lain manakala mereka rasa perlu. Itulah yang saya inginkan. Saya ingin menguasai ilmu, tetapi tetap bisa menggunakan kepekaan yang lain jika diperlukan. Saya ingin menjadi dewasa, tanpa kehilangan ketulusan kanak-kanak. Betapa tidak mudah untuk menjadi seimbang. Betapa tak gampang merawat kemampuan yang berdeda-beda bersama-sama.

Tapi relief ini memberi harapan bahwa kita bisa menjadi seimbang.
Rona Jingga
Ketika saya sibuk berpikir tentang keanehan yang terjadi belakangan ini, dan tak jua menemukan jawabannya, tiba-tiba saya ingat akan sistem bilangan Hu yang belakangan ini saya coba pahami.

Bilangan Hu adalah sistem bilangan aneh. Sistem bilangan yang berbasis dua belas, bukan sepuluh seperti yang kita kenal sekarang ini. Sistem bilangan kuno, yang pernah hidup di masa lalu, yang mengacu pada tanda-tanda alam. Sebab, bulan muncul dua belas kali dalam satu putaran yang disebut tahun. Sebab, ada dua belas rasi bintang utama. Sebab, ada dua belas nada dalam satu tangga. Bilangan dua belas tersedia di alam. Dan setelah dua belas bilangan itu, ada bilangan Hu yang terletak antara ada dan tiada. Seperti rasi ke-tiga belas yang tak begitu jelas.

Dalam sistem berbasis dua belas, ada yang tak akan pernah jelas.

Sesuatu yang selalu lain dari yang baku. Sang Liyan. Logika formal yang lurus bukan satu-satunya penjelasan dunia. Logika yang lurus mengandaikan semua informasi memadai. Logika yang lurus hanya bisa bekerja jika data-data lengkap. Tapi, dalam hidup ini, pengetahuan kita tidak seluas kehidupan. Karena itu, kita lebih sering ada dalam situasi kekurangan data. Untuk itu dibutuhkan cara berpikir lain. Yaitu, melihat data-data yang tersedia sebagai keping-keping teka-teki yang harus dihubungkan satu sama lain. Untuk itu, pertama, kita harus memandang dan meresapi keping-keping yang telah kita punya, agar kita mengingatnya. Hanya dengan mengingatnya luar kepala kita mudah menghubungkan dengan keping lain. Kedua, kita harus mengambil jarak dari keping-keping itu, agar bisa melihatnya dari kejauhan dan membayangkan gambar besar yang bisa terbentuk. Dan jikapun kita bisa membayangkan gambar besar itu, tetap ada keping-keping yang kosong. Ini proses berpikir yang berbeda sama sekali dari logika formal.

Sistem bilangan Hu tidak lebih benar dari sistem bilangan desimal. Sama seperti berpikir lateral tidak lebih benar daripada berpikir linear. Juga sebaliknya. Keduanya adalah sistem yang berbeda. Tapi hanya dengan sistem alternatif, sistem yang lain, maka kita bisa tahu bahwa sistem yang pertama bukan satu-satunya kebenaran. Adanya yang lain adalah demikian penting. Yang lain. Sang Liyan.

Agar jangan manusia sombong karena menganggap keping yang mereka miliki sebagai seluruh gambaran.

Saya membiarkan gravitasi yang aneh menyusun keping-keping pengalaman dalam aturan alamiah. Lihatlah, gravitasi tidak hanya mengatur tubuh saya. Gravitasi juga mengatur kesadaran saya. Dengan caranya sendiri. Ritual momoen-momen sunyi. Saat-saat tanpa kata. Saat-saat tanpa bahasa, barangkali. Sebab bahasa memang membantu kita mengerti dunia dengan sebuah cara, tapi pada saat yang sama membuat kita berjarak dari dunia. Momen sunyi barangkali membuat kita mengalami kembali dunia tanpa jarak. Sebuah cara lain mengerti dunia.

Maka saya pun menghentikan bahasa dan mencoba memahami malam. Saya membiarkan diri saya merambang di ketinggian sementara gravitasi menyusun ulang kesadarannya, bagaikan momen defragmentasi dalam komputer. Jatuh tertidur seperti layar monitor yang mematikan nyala, sementara di dalamnya komputer tetap berdenyut menyusun data. Saya terbangun dengan sebuah pemahaman baru. Pemahaman lain. Saya merasa ajaib.

Orang menyebutnya ilham. Tapi bisa saja itu datang dari suatu proses, setelah kita membiarkan diri mengalami yang lain. Jika pun kita berhasil memecahkan teka-teki, maka ada yang tetap merupakan misteri. Yaitu, bagaimana data-data itu bisa mendatangi kita secara kebetulan.

Sistem bilangan Hu dan sang Liyan membangunkan saya dari tidur panjang yang saya kira sudah cukup terjaga. Terjaga dari mimpi yang selalu saya coba betot lambungannya. Tapi tenyata saya belum benar-benar terjaga. Saya merasa bodoh karena ternyata hiruk-pikuk rezim pembangunan, debu-debu kota yang menutupi pori-pori, menutup juga telinga saya dari suara-suara halus yang seharusnya saya dengar.

Kadang saya merasa ada saat di mana semua benda berteriak, mereka menjadi begitu nyaring. Tapi terkadang saya juga ikut berteriak bersama mereka.
Rona Jingga

Online shop atau toko online merupakan toko virtual yang menyediakan jasa atau melayani transaksi jual-beli secara online. Sekarang ini, berjualan melalui dunia maya tidak kalah menguntungkan dengan berjualan di dunia nyata. Malahan toko online mempunyai banyak kelebihan. Selain bisa lebih murah, jangkauan konsumennya pun bisa lebih luas. Dan saat ini tidak sedikit konsumen yang tinggal di kota-kota besar lebih memilih berbelanja secara online karena lebih cepat dan praktis dan tidak perlu terjebak kemacetan yang tentu sangat melahkan. Berikut ini adalah beberapa tips dan juga keuntungan membuka toko online:

1. Tempat Berjualan
a. Gratisan
Banyak fasilitas gratis yang bisa dimanfaatkan untuk membuka toko online/online shop seperti facebook, blogger.com (blosgspot), multiply.com, dll. Sebelumya fasilitas gratis ini disediakan untuk berbagi cerita, bertukar informasi, mencari teman, memasang foto, dll. Tetapi, sekarang ini banyak yang memenfaatkannya untuk berjualan. Penggunaan fasilitas ini cendrung mudah dan banyak yang telah menyediakan template untuk tampilan yang lebih menarik.

b. Berbayar
Kini sudah banyak penyedia layanan toko online dengan sewa mulai Rp 750.000 per tahun dan bisa diperpanjang lagi. Harga tersebut sudah termasuk pembelian nama domain serta hosting selama setahun serta pelatihan maintenance. Dengan memakai layanan ini, toko online kita lebih serius dengan memakai alamat dan tampilan sesuai yang kita inginkan.

2. Pemilihan Nama Alamat Situs
Pilihlah nama alamat situs dengan kata kunci yang mudah ditemui oleh calon pembeli melalui mesin pencari (search engine) dan mudah diingat. Contohnya bila anda menjual sepatu, anda bisa memilih nama HYPERLINK “http://www.sepatuberkualitas.com atau www.sepatuberkualitas.com”

3. Spesifikasi Dan Nama/Kode Produk
Berilah kode/nama pada setiap produk yang anda jual serta cantumkan spesifikasi produk tersebut selengkap-lengkapnya. Contohnya bila anda berjualan sepatu, kode barang HH712, warna dan ukuran yang tersedia (hitam, abu-abu, cokelat size 36-42), bahan (kulit asli), tinggi hak yang tersedia 5-12cm. Apabila bermerek cantumkan mereknya. Akan lebih baik bisa menampilkan foto produk yang dijual.

4. Membuat Peraturan
Buatlah peraturan dan tata cara belanja yang jelas serta mudah dipahami oleh calon pembeli seperti aturan pemesanan, pembayaran, dan pengiriman. Contoh:

( Untuk pemesanan barang ready stock hubungi 08123456789 (sms only) dengan format Nama anda, alamat lengkap, kode barang, warna, ukuran, jumlah barang yang dipesan. SMS akan dibalas dengan nomor rekening, jumlah uang yang harus ditransfer (100% harga barang ditambah 100% ongkos kirim), dan waktu transfer paling lambat. Setelah anda mentransfer harap konfirmasi melalui sms atau faks bukti transfer ke nomor 021-1234567 dan barang akan segera dikirim.
( Untuk pemesanan barang pre order hubungi 08123456789 (sms only) dengan format Nama anda, alamat lengkap, kode barang, warna, ukuran, jumlah barang yang dipesan. Sms akan dibalas dengan nomor rekening, jumlah uang yang harus ditransfer (50% harga barang ditambah 100% ongkos kirim), dan waktu transfer paling lambat. Setelah anda mentransfer harap konfirmasi melalui sms atau faks bukti transfer ke nomor 021-1234567 dan barang akan segera dikirim.

5. Cantumkan Alamat
Untuk meyakinkan pembeli cantumkan alamat anda, email dan nomor telepon yang bisa dihubungi dengan jelas, akan lebih meyakinkan bisa pasang foto anda.

6. Daftar Internet Dan Mobile Banking
Pilihlah rekening bank yang memiliki jaringan nasional dan daftarkan rekening toko anda dengan fasilitas internet dan mobile banking untuk memudahkan control pembayaran dari pembeli.

7. Pengiriman
Pilihlah kemasan untuk mengirim barang dengan memperhatikan segi keamanan untuk memastikan barang anda tidak rusak sampai tujuan. Pilihlah jasa pengiriman yang terpercaya dan murah, cantumkan jumlah biaya ongkos kirim dan yang terakhir jangan lupa untuk menyimpan bukti pengiriman.

Beberapa keuntungan berjualan melalui toko online/online store yaitu:

1. Bisa mendapatkan tempat berjualan yang murah atau bahkan gratis.
2. Jangkauan konsumen yang lebih luas, luar daerah atau bahkan luar negeri.
3. Biaya promosi/pasang iklan lebih murah.
4. Tidak perlu menambah pengeluaran untuk membayar upah karyawan.

Untuk anda yang berminat dan ingin mencoba berbisnis di dunia maya/online business bisa menerapkan beberapa tips berjualan melalui online store di atas. Semoga bermanfaat dan semoga berhasil!
Rona Jingga
Malam ini tiba-tiba saya kepikiran tentang cita-cita. Kira-kira berapa banyak ya orang yang cita-citanya tercapai? Cita-cita yang saya maksud di sini bukan secara umum seperti "ingin jadi orang sukses", "jadi orang kaya", "mau jadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan keluarga", atau bahkan yang paling sering saya dengar "kecil bahagia, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga" entah maksud si empunya 'cita-cita' ini lelucon atau serius. Cita-cita yang saya maksud lebih spesifik, yaitu profesi. Kalau saya dari ketika masih ingusan,sampai sekarang pun tetap suka ingusan, boleh percaya atau harus percaya, saya pengeeen banget jadi SUTRADARA FILM. Ya, sutradara film! Memang terdengar agak aneh di antara cita-cita anak seusia saya pada saat itu. Cita-cita yang terdengar biasa alias tidak terlalu tinggi untuk beberapa orang tapi sungguh sangat luar biasa buat saya. Saya benar-benar menginginkannya, lebih dari menginginkan boneka barbie, tamagoci, hp keluaran terbaru, laptop tercanggih. Saya tidak kepingin jadi dokter, insinyur, guru, peragawati, pramugari, pilot, dll yang terdengar keren makanya jadi trend. Kalau ditanya kenapa alasannya, saya tidak tau. Seperti saya atau mungkin anda pernah mencintai seseorang, menginginkannya sampai kapan pun tapi tidak tau alasannya.

Saya gantung cita-cita luar biasa itu.

Seiring berubahnya usia, semakin banyak interaksi, melahap bacaan-bacaan, mengenal ini-itu, diskusi sana-sini, semakin banyak pula cita-cita figuran yang bermunculan. Jurnalis, fotografer, pengusaha, dosen, hingga pegawai negeri. Tapi semua itu tetap tidak pernah membuat saya lupa kepada yang saya gantung dari kecil, sutradara film. Ditambah lagi sekarang saya punya 'stock' script writer dadakan, yaitu dua org penulis dengan aliran berbeda yang jika disatukan saya yakin bisa menghasilkan cerita yang spektakuler.

Malam ini saya benar-benar sangat menginginkannya, sama ketika pertama kali saya mengungkapkannya. Dan tidak pernah saya kubur rasa itu. Entah sudah terlambat atau belum. Entah masih mungkin atau tidak. Kalau kata seseorang yang saya ajak diskusi malam ini: "suatu saat, kalau kamu sudah lebih mapan dari sekarang, mungkin kamu akan lebih punya kesempatan untuk mewujudkannya." Begitulah perjalanan cita-cita saya. Bagaimana dengan anda?
Rona Jingga
Entah kenapa tiba-tiba saja saya ingin melukiskan perasaan saya pada nasi dan sushi. Biar tidak ada salah paham di antara mereka.hahaha.

Setiap hari saya makan nasi, karena saya membutuhkannya,mungkin saya tidak bisa hidup tanpanya. Yang pasti saya menikmatinya. Saya mencintai kesederhanaannya, nutrisinya, kepuasan tiap kali menyantapnya, apa pun lauknya. Dan satu lagi, segumpal nasi dapat menyelamatkan saya dari tersedak. Semua itu membuat saya memutuskan untuk tidak akan pernah meninggalkan nasi.

Tanpa bermaksud mengkhianati nasi,saya juga menyukai sushi. Menyantapnya membuat saya tidak pernah kenyang. Selalu ingin mencoba bermacam-macam isi. Menikmatinya dengan rileks,tidak tergesa-tergesa, sambil bercengkrama dengan teman-teman. Saya sangat menyukainya, dan sering kali merindukannya. Merindukan rasa santai ketika menikmatinya. Tapi sering juga saya kubur rindu itu. Selalu berhasil. Meski kadang rindu itu datang lagi.

Semampu-mampunya saya beli sushi setiap hari, tidak akan saya gantikan nasi dengan sushi.
Rona Jingga
Saya tergelitik untuk menulis tentang ilmu. Mungkin beberapa teman saya tau apa penyebab saya membahas yang satu ini.

Saya pernah dengar pernyataan yang kurang lebih bunyinya seperti ini "kalau kamu gak punya apa-apa yang dibanggakan, paling tidak kamu harus punya sesuatu di otakmu, ilmu. Ilmu itu berguna dunia akhirat." (correct me if i'm wrong).

Mungkin maksud yg mengeluarkan pernyataan itu,raih gelar sebanyak dan setinggi mungkin,dr univ yang seternama mungkin. (Again,correct me if i'm wrong).

Ilmu itu titipan kan ya?
Berarti kudu dipertanggungjwbkan di akhirat kan ya?
Kalau gak digunakan untuk kebaikan gimana tuh?
Noordin M. Top itu pinter kan ya?
Ilmunya merakit bom yang diturunkan kepada muridnya, dosa dan pahalanya ngalir terus sampe di akhirat gak tuh?

Ada juga yang pernah nulis status begini "Mau jadi orang kaya gak usah tinggi-tingga nuntut ilmu, kayak Gayus aja juga udah kaya. Orang berilmu (yang bermanfaat) hartanya di akhirat."
amin.

Saya setuju,sangat teramat setuju dengan menuntut ilmu setinggi mungkin. Tapi saya rasa yang lebih penting adalah kesadaran penuntut ilmu akan manfaat dari ilmu yang dikejarnya. Tinjau kembali motivasimu yang sebenarnya,temanku :)

Saya sadar,tulisan ini akan menjadi sangat panjang, sangat klise, sangat pasaran topiknya, sangat membosankan, semua orang juga tau, semua orang juga...paham? Semua orang juga...mempraktekan? Hmm...??
Rona Jingga
Saya memang susah untuk berpikir realistis,
Mencoba sedikit saja objektif..
Dan tidak egois..

Tapi ini semua tentang apa yang saya rasa..
Yang kalian akui tidak pernah tahu seperti apa rasanya.
Tidak pernah diberitahu
Minimal sedikit mau tahu..

Suatu saat bila kalian diberi rasa ini
Dengan saya atau dengan yang lainnya
Kalian akan merasakan bagaimana susahnya saya
Susahnya saya memahami kalian
Sulitnya saya mengerti kalian

Sampai dengan detik ini, kebingungan kalian saat seseorang mengatakan "aku sayang dengan mu, sayang sekali" dan saat mempertanyakan alasannya masih tidak memberikan.
Bagaimana tahu rasanya yang mendalam saat tak tahu kenapa.

Kadang saya berpikir mengapa serumit ini
tidak mengerti mungkin dikarenakan memang sungguh sedang melewati masalah naluri dan hati yang dalam.
tidak.
saya hanya sedang tidak mau mengerti.
cukup itu saja.

berharap tidak ada lagi yang mengganjal hati.
banyak atau sedikit jangan pertaruhkan mimpi saya.
walau itu tentang hati.
Karena ini juga tentang hati.
saya tetap tidak akan memilih.
Saya akan perjuangkan diri ini.
Perjuangkan Qays!

biarkan saya melewati masa yang sedang saya ingini.
sedikit banyak biarkan saya mengerti tentang banyaknya teori-teori di buku ini dan bahan diskusi yang berusaha saya telan lama.
dan biarakan saya terus menjadi pencinta sampai nanti saatnya saya sudah tidak disini.
biarkan saya bergerak dan jangan jauhkan saya dari apa yang sedang saya ingin lewati.
Jangan jauhkan saya dari kamu, mimpi-mimpi saya.
Jangan pisahkan Layla dari Qays, hidupnya.
Rona Jingga
Anarki tidak sama dengan chaos, tidak sama dengan kekerasan. Anarkisme merupakan satu dorongan naluriah akibat sistem ekonomi yang tamak dan pemerintahan yang opresif. Anarki berarti egaliterianisme total. Bukan omong doang. Anarki berusaha mengembalikan kemerdekaan di tangan individu tanpa unsur paksaan.

Kita harus percaya kalau semua orang sama. Ya perempuan, ya laki, ya orang kita, ya orang Cina, ya normal, ya homo - semuanya sama. Patriotisme itu ta*k. Perang itu go*lok. Media massa apalagi! Mereka cuma butuh uang. Nggak cuma di sini, tapi di seluruh dunia. Mereka gak pernah mau liat msalah yang sebenarnya. Cuma peduli sama kalimat sepotongnya artis-artis sinetron, musikus, politikus. Semua ini barang dagangan.

Selama prinsip dasar setiap pemerintahan berarti berkuasa di atas satu pihak, ke laut aja pada! Gue jamin mereka bakal jadi opresif. Kita dikhianati 3x oleh komunis. Pemberontakan Kronstadt tahun '21, gerakan anarkis Ukraina dari tahun '18 ampe '21, Perang Saudara Spanyol tahun '36 sampe '39. Begtu menang, anarkis malah digencet sama komunis totaliter dan revolusi yang sebenarnya gak pernah kejadian. Cuma ganti pemimpin doang! Lingkaran setan! An*ing!

Anarki bukan berarti tidak ada hukum. Tapi anarki terjadi ketika hukum...tidak...lagi...dibutuhkan.

Manusia makin gak kayak manusia. Orang miskin ngerampok TV, ngerampok HP-barang-barang yang gak mereka butuhin. Kenapa? Karena itulah syarat untuk jadi manusia zaman sekarang ini. Itu juga yang dikejar-kejar orang kelas menengah biar naik pangkat jadi kelas atas. Kagak peduli, kalau perlu sampai ngisep darah manusia lain. Kapitalisme itu kanibalisme!
Rona Jingga
Jangan salah sangka dulu,
Aku mencintai kehidupan,
aku menikmati setiap hela napas,
setiap pergerakan terkecil semua sendi dan ototku,
dan aku sepakat tidak ada yang lebih merdu dari suara detak jantung.

Tapi,
seperti kalimat klise yang berbunyi "setiap manusia punya batas",
aku juga punya.

Nah,
lucunya, eksistensi bodohku selalu mendorong batas itu sehingga apa yang kukira batasku hari ini ternyata masih punya ujung baru esok harinya.
Sama liciknya dengan stiker di angkot,"hari ini bayar, besok gratis".

Manusia yang selalu hidup di benang perbatasan antara waras dan gila,
antara kata mutiara dan umpatan durjana,
adalah manusia yang paling kesepian.

Lautan manusia lain hidup nyaman di area 'wajar2 saja'.
Bukan aku.
Aku hanya bisa memandangi layaknya gelandangan di bukit sampah menatap gedung apartemen mewah.
Seperti Plato nan beku memandangi Bumi nan biru.
Tapi kita sama-sama manusia.
Atau....bukan?

Sekalipun status manusiaku diragukan,
tapi minimal aku masih punya guna untuk manusia lain.
Itu sudah cukup untuk hari ini.
Besok aku sudah jadi kodok.
Siapa yang tau?
Dan karena sore itu indah,
aku pun mulai bercerita tentang satu 'kenapa' yang bercabang menjadi ratusan 'apa?!'
Rona Jingga
Pernahkah kau jenuh wahai Adam,
berada dalam surga yang begitu indah,
hingga kau ingin rasakan dunia,
jika ya, ajari aku pahami kejenuhanmu,

aku selalu saja tak mengerti,
bagaimana cara membahagiakan semua orang,
memberi arti di hidup mereka, sedikit saja,
terutama yang Kau dekatkan dengan arti sayang, atau mungkin cinta.

Jutaan kata,
menit,
detik,
air mata,
doa,
cinta?

Jika ini kehendakMu,
Biarlah aku berada dalam kebingungan ini,
agar aku belajar,
dipelajari,
diajari,
dijadikan pelajaran.

Apa yang dilakukan oleh Venus,
hingga Mars merah membara.
Rona Jingga
Kini ada semacam dorongan untuk mengeritik apa yang terjadi.

Semuanya seperti bertentangan dengan harapan-harapan.

Seorang yang baik, pergi begitu saja. Lalu ternyata ia tidak sebaik yang tergambar sebelumnya.

Seakan-akan manusia diajarkan untuk mencurigai semuanya palsu.

Bahwa di balik kenyataan ada lapisan kenyataan lain yang mungkin juga masih menyimpan kenyataan yang lain.

Mulai memandang sekeliling dan merasakan semua yang ada di sekitar seperti tak punya arti lagi.

Aku merasa berhadapan dengan kesewenang-wenangan.

Semacam emosi memonitor gerakan-gerakan dalam kehidupan.

Letupan-letupan yang diterima masing-masing orang memang berbeda.

Dan satu orang individu, seperti saya sendiri, tidak bisa benar-benar menuntut keadilan, sebab saya hanya sebagian kecil saja dari sejarah panjang.

Seseorang mungkin sekali akan kekenyangan sampai perasaannya tumpul dan tidak bisa menghirup.

Saya menghitung berapa banyak manusia telah menjadi tumbal.

Korban-korban itu sama sekali tak tercatat.

Di depanku seperti muncul piramid-piramid besar. Jauh lebih dahsyat dari yang pernah diduga.

Barangkali hanya satu persen manusia yang benar-benar dapat kesempatan hidup sebagaimana manusia.
Dan itu pun hanya sebagian kecil saja yang berhasil memanfaatkannya.

Yang termasuk paling berhasil agaknya kemudian menuliskan sejarah manusia, seakan-akan ia berhak mewakili begitu banyak nyawa yang tersia-sia.

Ini mengerikan sekali.

Apalagi kalau mengingat bahwa seluruh sejarah manusia selanjutnya tak ada artinya lagi karena sudah dituliskan, dirampas oleh beberapa nama-nama besar yang terpilih di masa lalu.

Konsep tentang nilai-nilai satu-satunya yang masih menjadi harapan.

Dengan membuat akrobatik, memutarbalikan segalanya, mungkin masih ada harapan buat seorang manusia yang tidak terpilih untuk berharga.
Rona Jingga
Bagiku..
Mati adalah saat dimana kita bungkam.
Waktu dimana kita diam.
Ketika kita tak lagi berdaya.
Saat dimana janji tak bisa ditepati.
Waktu dimana tugas kita telah usai.
Ketika air mata tak lagi mengalir.
Saat dimana cinta tak bisa sempurna.
Dan mati adalah akhir kesempurnaan bagi hidup..