Entah kenapa tiba-tiba saja saya ingin melukiskan perasaan saya pada nasi dan sushi. Biar tidak ada salah paham di antara mereka.hahaha.
Setiap hari saya makan nasi, karena saya membutuhkannya,mungkin saya tidak bisa hidup tanpanya. Yang pasti saya menikmatinya. Saya mencintai kesederhanaannya, nutrisinya, kepuasan tiap kali menyantapnya, apa pun lauknya. Dan satu lagi, segumpal nasi dapat menyelamatkan saya dari tersedak. Semua itu membuat saya memutuskan untuk tidak akan pernah meninggalkan nasi.
Tanpa bermaksud mengkhianati nasi,saya juga menyukai sushi. Menyantapnya membuat saya tidak pernah kenyang. Selalu ingin mencoba bermacam-macam isi. Menikmatinya dengan rileks,tidak tergesa-tergesa, sambil bercengkrama dengan teman-teman. Saya sangat menyukainya, dan sering kali merindukannya. Merindukan rasa santai ketika menikmatinya. Tapi sering juga saya kubur rindu itu. Selalu berhasil. Meski kadang rindu itu datang lagi.
Semampu-mampunya saya beli sushi setiap hari, tidak akan saya gantikan nasi dengan sushi.
Setiap hari saya makan nasi, karena saya membutuhkannya,mungkin saya tidak bisa hidup tanpanya. Yang pasti saya menikmatinya. Saya mencintai kesederhanaannya, nutrisinya, kepuasan tiap kali menyantapnya, apa pun lauknya. Dan satu lagi, segumpal nasi dapat menyelamatkan saya dari tersedak. Semua itu membuat saya memutuskan untuk tidak akan pernah meninggalkan nasi.
Tanpa bermaksud mengkhianati nasi,saya juga menyukai sushi. Menyantapnya membuat saya tidak pernah kenyang. Selalu ingin mencoba bermacam-macam isi. Menikmatinya dengan rileks,tidak tergesa-tergesa, sambil bercengkrama dengan teman-teman. Saya sangat menyukainya, dan sering kali merindukannya. Merindukan rasa santai ketika menikmatinya. Tapi sering juga saya kubur rindu itu. Selalu berhasil. Meski kadang rindu itu datang lagi.
Semampu-mampunya saya beli sushi setiap hari, tidak akan saya gantikan nasi dengan sushi.
Post a Comment