Rona Jingga
Saya tergelitik untuk menulis tentang ilmu. Mungkin beberapa teman saya tau apa penyebab saya membahas yang satu ini.

Saya pernah dengar pernyataan yang kurang lebih bunyinya seperti ini "kalau kamu gak punya apa-apa yang dibanggakan, paling tidak kamu harus punya sesuatu di otakmu, ilmu. Ilmu itu berguna dunia akhirat." (correct me if i'm wrong).

Mungkin maksud yg mengeluarkan pernyataan itu,raih gelar sebanyak dan setinggi mungkin,dr univ yang seternama mungkin. (Again,correct me if i'm wrong).

Ilmu itu titipan kan ya?
Berarti kudu dipertanggungjwbkan di akhirat kan ya?
Kalau gak digunakan untuk kebaikan gimana tuh?
Noordin M. Top itu pinter kan ya?
Ilmunya merakit bom yang diturunkan kepada muridnya, dosa dan pahalanya ngalir terus sampe di akhirat gak tuh?

Ada juga yang pernah nulis status begini "Mau jadi orang kaya gak usah tinggi-tingga nuntut ilmu, kayak Gayus aja juga udah kaya. Orang berilmu (yang bermanfaat) hartanya di akhirat."
amin.

Saya setuju,sangat teramat setuju dengan menuntut ilmu setinggi mungkin. Tapi saya rasa yang lebih penting adalah kesadaran penuntut ilmu akan manfaat dari ilmu yang dikejarnya. Tinjau kembali motivasimu yang sebenarnya,temanku :)

Saya sadar,tulisan ini akan menjadi sangat panjang, sangat klise, sangat pasaran topiknya, sangat membosankan, semua orang juga tau, semua orang juga...paham? Semua orang juga...mempraktekan? Hmm...??
0 Responses

Post a Comment