Malam ini tiba-tiba saya kepikiran tentang cita-cita. Kira-kira berapa banyak ya orang yang cita-citanya tercapai? Cita-cita yang saya maksud di sini bukan secara umum seperti "ingin jadi orang sukses", "jadi orang kaya", "mau jadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan keluarga", atau bahkan yang paling sering saya dengar "kecil bahagia, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga" entah maksud si empunya 'cita-cita' ini lelucon atau serius. Cita-cita yang saya maksud lebih spesifik, yaitu profesi. Kalau saya dari ketika masih ingusan,sampai sekarang pun tetap suka ingusan, boleh percaya atau harus percaya, saya pengeeen banget jadi SUTRADARA FILM. Ya, sutradara film! Memang terdengar agak aneh di antara cita-cita anak seusia saya pada saat itu. Cita-cita yang terdengar biasa alias tidak terlalu tinggi untuk beberapa orang tapi sungguh sangat luar biasa buat saya. Saya benar-benar menginginkannya, lebih dari menginginkan boneka barbie, tamagoci, hp keluaran terbaru, laptop tercanggih. Saya tidak kepingin jadi dokter, insinyur, guru, peragawati, pramugari, pilot, dll yang terdengar keren makanya jadi trend. Kalau ditanya kenapa alasannya, saya tidak tau. Seperti saya atau mungkin anda pernah mencintai seseorang, menginginkannya sampai kapan pun tapi tidak tau alasannya.
Saya gantung cita-cita luar biasa itu.
Seiring berubahnya usia, semakin banyak interaksi, melahap bacaan-bacaan, mengenal ini-itu, diskusi sana-sini, semakin banyak pula cita-cita figuran yang bermunculan. Jurnalis, fotografer, pengusaha, dosen, hingga pegawai negeri. Tapi semua itu tetap tidak pernah membuat saya lupa kepada yang saya gantung dari kecil, sutradara film. Ditambah lagi sekarang saya punya 'stock' script writer dadakan, yaitu dua org penulis dengan aliran berbeda yang jika disatukan saya yakin bisa menghasilkan cerita yang spektakuler.
Malam ini saya benar-benar sangat menginginkannya, sama ketika pertama kali saya mengungkapkannya. Dan tidak pernah saya kubur rasa itu. Entah sudah terlambat atau belum. Entah masih mungkin atau tidak. Kalau kata seseorang yang saya ajak diskusi malam ini: "suatu saat, kalau kamu sudah lebih mapan dari sekarang, mungkin kamu akan lebih punya kesempatan untuk mewujudkannya." Begitulah perjalanan cita-cita saya. Bagaimana dengan anda?
Saya gantung cita-cita luar biasa itu.
Seiring berubahnya usia, semakin banyak interaksi, melahap bacaan-bacaan, mengenal ini-itu, diskusi sana-sini, semakin banyak pula cita-cita figuran yang bermunculan. Jurnalis, fotografer, pengusaha, dosen, hingga pegawai negeri. Tapi semua itu tetap tidak pernah membuat saya lupa kepada yang saya gantung dari kecil, sutradara film. Ditambah lagi sekarang saya punya 'stock' script writer dadakan, yaitu dua org penulis dengan aliran berbeda yang jika disatukan saya yakin bisa menghasilkan cerita yang spektakuler.
Malam ini saya benar-benar sangat menginginkannya, sama ketika pertama kali saya mengungkapkannya. Dan tidak pernah saya kubur rasa itu. Entah sudah terlambat atau belum. Entah masih mungkin atau tidak. Kalau kata seseorang yang saya ajak diskusi malam ini: "suatu saat, kalau kamu sudah lebih mapan dari sekarang, mungkin kamu akan lebih punya kesempatan untuk mewujudkannya." Begitulah perjalanan cita-cita saya. Bagaimana dengan anda?
Post a Comment