Rona Jingga
Anarki tidak sama dengan chaos, tidak sama dengan kekerasan. Anarkisme merupakan satu dorongan naluriah akibat sistem ekonomi yang tamak dan pemerintahan yang opresif. Anarki berarti egaliterianisme total. Bukan omong doang. Anarki berusaha mengembalikan kemerdekaan di tangan individu tanpa unsur paksaan.

Kita harus percaya kalau semua orang sama. Ya perempuan, ya laki, ya orang kita, ya orang Cina, ya normal, ya homo - semuanya sama. Patriotisme itu ta*k. Perang itu go*lok. Media massa apalagi! Mereka cuma butuh uang. Nggak cuma di sini, tapi di seluruh dunia. Mereka gak pernah mau liat msalah yang sebenarnya. Cuma peduli sama kalimat sepotongnya artis-artis sinetron, musikus, politikus. Semua ini barang dagangan.

Selama prinsip dasar setiap pemerintahan berarti berkuasa di atas satu pihak, ke laut aja pada! Gue jamin mereka bakal jadi opresif. Kita dikhianati 3x oleh komunis. Pemberontakan Kronstadt tahun '21, gerakan anarkis Ukraina dari tahun '18 ampe '21, Perang Saudara Spanyol tahun '36 sampe '39. Begtu menang, anarkis malah digencet sama komunis totaliter dan revolusi yang sebenarnya gak pernah kejadian. Cuma ganti pemimpin doang! Lingkaran setan! An*ing!

Anarki bukan berarti tidak ada hukum. Tapi anarki terjadi ketika hukum...tidak...lagi...dibutuhkan.

Manusia makin gak kayak manusia. Orang miskin ngerampok TV, ngerampok HP-barang-barang yang gak mereka butuhin. Kenapa? Karena itulah syarat untuk jadi manusia zaman sekarang ini. Itu juga yang dikejar-kejar orang kelas menengah biar naik pangkat jadi kelas atas. Kagak peduli, kalau perlu sampai ngisep darah manusia lain. Kapitalisme itu kanibalisme!
0 Responses

Post a Comment