Rona Jingga
Kembali menemukan sebuah catatan yang terkubur dalam sebuah kotak pesan setahun yang lalu. Masih kah berarti untuk objek yang sama? Atau berarti untuk objek yang berbeda?


berbicara tentang cinta, sama halnya ketika kita bicara tentang sakit
tidak pernah ada batasnya
bahkan kebanyakan selalu saja tentang pembenaran
"diambil hikmahnya"

karena kata atau pun kalimat adalah penggambaran tentang realita
yang kadang artinya terlalu sempit untuk menggambarkan kenyataan yang begitu luasnya
belum lagi...
ada masalah salah pengartian dalam penyampaiannya

kadang semua itu terjadi dari hal kecil
ketika sakit itu adalah anugrah semua orrang menjadi bingung
ketika cinta disebut masalah
semua orang pun mencibirkan mulut
tanda tidak setuju
"cinta harusnya indah"
sementara semua sepakat ketika menyebut indah
berarti sesuatu yang enak, dipandang didengar dirasakan
atau bahkan dilakukan

tapi pernah kah terpikir sesuatu yang bau sekalipun
jelek, dan tidak pernah terasa indahnya
adalah sebuah keindahan?
keindahan akan kenyataan yang jujur
bagi orang kebanyakan itu tidak lah mungkin gampang diterima

dan bagi orang yang berdalih bukan orang kebanyakan
"itu adalah jalan utk mengerti banyak orang"
dan secara tidak langsung mengakui dirinya
sebagai sesuatu yg spesial

extra ordinary.....

ketika seseorang bisa membuat sesuatu yang biasa
terasa menjadi luar biasa
itu adalah hal biasa buat Nya
karena semua hal itu luar biasa
bila semua nya luar biasa
akan menjadi biasa

jadi ketika sakit berlebih
bisa berubah menjadi sesuatu yang membahagiakan
bahkan banyak orang berusaha utk menyakiti dirinya untuk
dapat merasakan itu
bahkan rela mati
untuk sesuatu yang tidak jelas sekalipun
demi sebuah kebahagiaan
meskipun sakit
dalihnya..."itulah pengorbanan"

meskipun dalam cinta tidak pernah ada yg namanya pengorbanan
karena semua dilakukan dengan ikhlas, ridho...
tanpa paksaan dan dalam keadaan sadar
bahwa dirinya melakukan itu
meskipun sakit
adalah untuk membahagiakan
sesuatu atau seseorang
yang dia cintai

dan banyak orang mengatakan itu adalah hal bodoh
apalagi
ketika hasilnya
adalah
"tetap sendiri"
tapi pernahkah kau tahu
bagaimana perasaan orang yang benar-benar mencintai
mereka bilang
"meskipun sisi manusianya tetap berbicara
yaitu perih
hatinya berkembang menjadi lebih luas
pengertian, wawasan dan pengalamannya
yang terekam dalam memory hati
yang tidak pernah bisa dihapuskan
bahkan tanpa kecuali oleh Sang Punya..
Yang Maha Bisa Membolak-balikan hati......"

tetapi bukan menghapus kan memori....

dan mereka bilang.....
"aku lakukan untuk hidup Nya dalam hatiku
untuk diri Nya dalam jiwaku
kupertaruhkan semuanya yang sebenarnya bukan miliku
semata-,ata hanya untuk mengenal lebih dekat lagi diri Nya
melalui diriku sendiri"

dan kau yang kucintai.....

untuk lelaki ku.....
terlalu sempit bila ku mencintai mu karena kau tampan
terlalu picik bila ku berpikiran mencintai mu karena kau pintar
terlalu dangkal bila ku mencintai mu karena hartamu
terlalu hebat bila ku mencintaimu karena ihklas....

aku mencintaimu dengan sederhana....
dengan alasan yg tidak perlu lagi dijelaskan
antara perbedaan yang mencolok dan persamaan yang samar..
aku mencintai mu apa adanya....
dari Nya...
dan aku menjalani dengan bahagia
melalui semua permasalahan setiap detik nya, setiap harinya, setiap minggu bulan dan tahunnya..
tidak ada alasan utk mencari hikmah dibalik pertemuan kita
tidak dicari pula pembenaran akan apa yang telah, sedang dan akan terjadi
biarkan semua mengalir jujur
meskipun itu tersendat karena perbedaan bahasa
"perbedaan mencolok dan persamaan yang tersamarkan"

aku mencintai mu dengan sederhana
tidak melihat kau siapa, bagaimana dan dari mana
bukan karena aku menginginkan hal yang sama
kau lakukan untuk ku
karena bila begitu, itu namanya pamrih
lakukan lah sesuai kemampuan mu untuk menyayangiku....

dan kita belajar dari persatuan kita berdua....
antara dua dunia, dan dua kerajaan
yang tanpa Raja dan Ratu....

dan aku mencintai mu dengan sederhana.....
bukan karena kau tampan, pintar dan kaya...
atau pun jelek, miskin dan bodoh...
atau apa pun bentuknya

tapi karena kau laki-laki dan aku wanita...
ditakdirkan untuk bersatu dalam bentuk persatuan yang telah ditentukan sebelumnya
atas kehendak Nya....

saling mengisi dan menjaga..
memenuhi ruang yang sama-sama kosong
oleh kasih dan sayang
antara lelakinya dan perempuannya...

antara dua cinta....

Sekarang mungkin saya paham, jika kita mencintai seseorang dengan sebuah atau berbagai macam alasan, kita juga memiliki sebuah atau berbagai macam alasan untuk meninggalkannya.
Rona Jingga
Kembali membuka catatan-catatan yang mungkin pernah terlewat, dan menemukan sebuah catatan yang pernah diberikan oleh Mentari kepada Jingga, beberapa bulan yang lalu....

Aku adalah sunshine

Dia adalah moonlight

Aku ada dari pagi hingga petang

Dia datang saat malam bermula hingga pagi menjelang

Cahaya mentari hanya untuk mereka yang menyukai terang

Yang ingin jelas melihat

Cahaya bulan untuk mereka yang menyukai kesejukan

Meski samar….

Inilah saat engkau usai melewati hari

berjalan diiringi sinar mentari

Dari pagi sampai petang

Dari terbit hingga tenggelam

Cahaya mentari ada dari pagi hingga petang

Cahaya bulan ada saat malam bermula hingga pagi menjelang, dan

Rona jingga berada diantaranya

Saat pergantian siang dan malam

Tiba-tiba sinar rembulan datang menyapa malam

Rona jingga adalah keindahan

Ia lebih menyukai cahaya rembulan dan mencintai malam

Dalam sekejap ia pun begitu takjub

Hingga abailah segala kebenaran

Bahkan ia lupa dengan cahaya mentari

Sirna sudah janji untuk menanti sampai genap dua puluh kali bumi mengelilingi matahari

Bahkan belum genap seperlinma massa itu semua telah luruh

Pupus sudah ikrar untuk setia menemani

Cinta telah lenyap, sayang telah hilang dan suka pun pupus

Semua akibat salah sinar mentari

Yang kepayahan terbakar dirinya sendiri

Meski rona jingga tak tahu itu terjadi

Sesal memang tak pernah di awal

Rona jingga tak mau pulang

Ia enggan kembali menjalani siang

Meski cahaya mentari menawari naungan awan

Kata maaf tak berguna

Janji pun sia-sia belaka

Semuanya sudah terlambat

Rembulan memang tak miliki sinar

Namun ia mampu memberikan kesejukan

meski sejatinya adalah sinar matahari yang terpantulkan

Tapi mentari mati di malam hari

Sedikit wanita menyukai siang

Karena terik begitu menyengat

Padahal sinar mentari kadang hangat

Tapi kadang hangatnya tak membekas

Dan, jingga yang merona itu pun terlihat begitu indah

Tapi bagi Rona jingga kebenaran adalah perasaan, dan

Perasaan adalah kebenaran

Maka ia pun selalu mengikuti kemana pun arus perasaannya mengalir

Aku akan menjadi sinar mentari yang hangat, dan

Lebih menyejukkan dari sinar rembulan

Aku adalah sinar mentari

Tapi suatu saat nanti aku akan menjadi sinar mentari dan sinar rembulan

Aku akan ada baik pada waktu siang maupun malam


____Kusempurnakan dalam rasa sakit dan kehilangan____

Rona Jingga
Beberapa malam belakangan ini rona Jingga tidak seperti biasanya. Tampaknya ia sedang dibakar cemburu.  Kalau kebanyakan wanita cemburu pada wanita lain yang lebih cantik dan seksi dari dirinya, tidak begitu dengan Jingga. Dia hanya sedang dibakar cemburu oleh kehadiran seorang wanita yang menurutnya cerdas, kritis dan berisi. Nila, perempuan yang hadir setelah kepergian Jingga. Nila hadir tanpa ada warna lain terlebih dahulu. Dia datang begitu saja setelah Jingga tiada.

Dari pengamatan Jingga, Nila cukup menyilaukan. Tulisan-tulisannya, pemikirannya, bagaimana dia memilih bahasa. Yah, semua itu sudah tentu membuat Jingga terbakar cemburu. Tapi, karena Jingga wanita begitu juga dengan Nila, Jingga tau Nila tetap tak bisa mengedepankan logika dari perasaannya. Nila boleh mengkritisi banyak hal. Nila bisa saja bermain laku dengan banyak teori. Nila sering kali menyelam dan berenang-renang dalam pikirannya yang liar. Menari dalam setiap retan waktu sunyi di antara kegaduhan sekitarnya. Tapi tidak jika dihadapkan dengan hati. Nila harus berhati-hati dengan hati, karena di dalam hati ada hati.

Nila, dengan usianya yang lebih muda dari Jingga, telah mencapai proses pemikiran yang lebih matang. Mungkin karena Jingga tidak seproduktif Nila dalam menulis. Atau mungkin ada yang telah Nila capai dari salah satu impian Jingga. Jingga tau, Nila tidak berusaha mencuri hati siapapun. Jingga juga tau tak mudah untuk Nila menggantikan peran Jingga. Tapi Jingga paham benar, bahwa Nila adalah seorang wanita luar biasa yang bisa saja mendapatkan peran yang lebih istimewa dari Jingga.

Bukan Jingga kalau dia tidak damai dalam cemburu. Jingga hari ini memang sedang panas terbakar. Jingga saat ini memang resah oleh gelisah. Tapi Jingga sudah banyak belajar tentang bagaimana berkompromi dengan rasa cemburu.  Apalagi cemburu pada Nila. Jingga bukan sedang tidak mempertahankan cintanya, Jingga bukan sedang pasrah dan menyerah mengaku bahwa ia telah kalah. Karena Jingga tau dan percaya, bahwa tak ada yang terkurangi dan terbagi dengan kehadiran Nila. Jingga percaya, dirinya dan Nila memiliki tempat berbeda. Keadilan adalah urusan dia dengan Tuhan-nya. Yang Jingga tau, ia ingin mencapai salah satu cara untuk masuk Surga.

Selamat datang Nila..
Rona Jingga

Apa yang tak selesai kamu mengerti di sini, tak boleh kau tanyakan padaKu di luar.

Pada batu itulah kisahku ini mengkristal.

Jika kita mau membaca kitab-kitab tua sejajar dengan kita membaca dongeng (artinya juga : membaca dongeng sejajar dengan membaca kitab-kitab suci tua), maka kita menjadi lebih rendah hati dan waspada. Rendah hati di sini artinya membuka diri bahwa kitab dan dongeng tua itu mengungkap kebenaran dalam bahasa yang barangkali tak terlalu kita mengerti lagi. Karena bahasa itu mungkin tidak kita mengerti, maka kita tahu kita bisa salah mengerti. Sikap ini, jika diterapkan dalam membaca tanda-tanda, akan membuat kita tidak menerima segala sesuatu mentah-mentah. Sekaligus tidak menolak segala sesuatu mentah-mentah. Bukan, bukan berarti bingung ataupun bimbang karena tak bisa menentukan sikap. Melainkan, berani menunda kebenaran. Berani hidup dengan kebenaran yang tertunda.

Maka, ada waktu-waktu ketika dongeng-dongeng itu tampak seperti benar. Meski demikian pun, kita harus waspada untuk tidak serta-merta bersorak kegirangan. Kita harus tetap sabar dan rela bahwa kebenaran itu selalu bisa diperbaharui sementara kitab-kitab tua berdiam diri. Demikianlah, agar kita jangan gampang terguncang.

Kelak aku mengerti bahwa inilah yang dimaksud dengan sikap kritis. Sebuah sikap yang menyertai “laku-kritik”. Sikap yang mempercayai sesuatu sekaligus menunda sesuatu itu. Sikap yang tahan menanggung, memanggul, penundaan itu. Penundaan kebenaran. Manusia menginginkan kebenaran hari ini juga. Sayangnya, kebenaran itu tak ada hari ini, meski harus dipercaya setiap hari. Kebenaran, jika ia menampakan diri hari ini, tak lain tak bukan adalah kecongkakan. Laku kritik adalah menahan kecongkakan. Ia memikul beban berat itu, agar jangan kebenaran jatuh ke tanah dan menjelma pada hari ini.

Biarlah kebaikan yang menjadi pada hari ini. Bukan kebenaran.

Aliran ini sesungguhnya bukan aliran kepercayaan. Melainkan sebuah “laku-kritik”. Yaitu sikap spiritual-kritis. Ialah sejenis sikap kritis terhadap kebenaran yang dibawakan setiap agama. Sikap kritis di sini tidak selalu datang dengan sikap skeptis. Seorang yang spiritualis-kritis tidak harus meragukan kebenaran. Ia bisa saja beriman. Tapi seorang spiritualis-kritis adalah orang yang sadar bahwa kebenaran selalu tertunda. Tuhan selalu merupakan misteri. Tak seorang pun bisa mewujudkan kebenaran hari ini, sebab kebenaran yang ada hari ini adalah penyelenggaraan kekuasaan semata-mata. Kebenaran hari ini adalah penyelenggaraan dengan cara-cara rakus dan jumawa.

Seorang spiritualis-kritis adalah mereka yang memikul kebenaran. Karena itu mereka hanya memakai cara-cara yang satria dan wigati. Hanya dengan memanggulnya mereka percaya bahwa kebaikan bisa menyatakan diri. Mereka seperti pawang hujan yang memanggul mendung hitam berat, agar hujan tidak turun dan pesta bisa berlangsung. (Catat! Bukan mereka sendiri yang menyatakan kebaikan, tapi kebaikan menyatakan dirinya, bertunas dari bumi. Demikian agar tak seorang pun menjadi sombong.)

Mereka percaya bahwa kebenaran adalah misteri, yang harus mereka pikul selamanya. Sebab hanya dengan memanggulnya misteri itu tidak jatuh ke tanah. Sebab jika misteri itu jatuh ke tanah, kita akan mengiranya sebagai teta-teki yang terpecahkan. Dan kita percaya bahwa jawabannya adalah : Hukum Tuhan. Tapi, kau tahu, misteri bukanlah teka-teki.
Misteri adalah rahasia, yang jawabannya  selalu tertunda. Misteri, kawanku, adalah dia yang jawabannya takkan pernah terpegang. Yang menempatkan kau dalam suasana kepedihan dan harapan sekaligus.

Kebenaran itu selalu dalam future tense. Kebaikan selalu present tense. Sayangnya, bahasa kita tak mengenal penanda kala.

Dan ternyata ada kata yang baik untuk menerjemahkan kritik. Makna yang lebih baik daripada mula kata itu sendiri. Yaitu : sanggah. Dengan demikian, anti adalah penolakan, kritik adalah penyanggahan. Anti dalam bahasa Yunani berarti posisi di hadang. Kritik dalam laku-kritik, adalah posisi di bawah. Yakni, di bawah untuk menyangga. Maka, “menyanggah” harus dimaknai dalam kedekatannya dengan “menyangga”. Agar kita mudah mengerti perbedaan antara anti dan kritis.

Dalam hal kebenaran. Sikap anti adalah sikap menolak dan membuang. Tapi, laku-kritik adalah sikap menyangga kebenaran, yaitu memikulnya agar jangan jatuh ke tanah.
Kebenaran itu seperti ozon. Jika ia berada di ketinggian manusia, terlalu dekat ke tanah maka ia menjadi racun. Ia merusak paru-paru dan menghentikan nafas kita. Tapi, juga hanya dengan lapisan ozon sebagai kulit luar atmosfir sajalah kehidupan bisa bertumbuh di muka bumi. Ozon tak boleh dirusak. Sebab jika ia rusak, maka tak ada lagi yang melindungi kita dari radiasi neraka matahari. Tapi tak boleh terlalu dekat pula. Kita harus menyangganya agar utuh di ketinggian.

Mengertikah kamu? Butuh waktu bagimu untuk mengerti. Begitu pun aku, mungkin aku hanya sekedar tahu, tapi selalu saja belum benar-benar memahaminya.

Apa yang tak selesai kamu mengerti di sini, tak boleh kau tanyakan padaKu di luar.
Rona Jingga
Bagaimana menghitung hari kalau tidak ada malam?
Mungkinkah matahari lupa ingatan, lalu keasyikan terbenam atau terlambat terbit?
Bahkan kiamat pun bicara soal arah yang terbalik, bukan soal perubahan jadwal.

Dia memang benar-benar mewakili karakteristik dari sinar matahari. Menyengat meski tidak membakar. Panas namun tidak menghanguskan. Dia, dengan sikapnya yang berani, berlari menantang apa pun yang ada di depannya. Seolah dia adalah pusat dari segalanya, atau memang mungkin benar, dialah pusat segalanya. Dia pernah menjadi pusat segalanya bagi saya. Kepadanya saya selalu menuju. Ribuan pertanyaan telah terjawab dengan mengagumkan. Saya gak pernah peduli orang lain bilang apa. Karena hanya saya yang bisa melihat dalamnya dia, dan hanya dia yang mengerti dalamnya saya. Saya menujunya setiap kali saya butuh kekuatan untuk berlari, untuk bangkit lagi, untuk menumpahkan segala kerapuhan saya. Di balik segala sikap mandiri, percaya diri, penuh tawa, banyak bicara, semangat, semua berubah ketika bersamanya. Dengan dia saya tidak pernah ragu untuk menangis, untuk tampak terluka, jatuh, sakit dan segala lainnya yang tak pernah tampak oleh siapa pun.

Mungkinkah ada kalanya matahari jenuh untuk bersinar, atau sinarnya sedang tertutup awan?

Ketika kehangatan itu pun terasa semakin panas, semakin membuat saya kegerahan, apa yg harus saya lakukan? Kalau saja matahari tau bahwa saya sedang kepanasan karena sinarnya yang makin lama makin buat saya tidak nyaman. Ketidak nyamanan itu mulai muncul ketika matahari terlalu sibuk menantang apa pun, hingga kejenuhan saya pun tak dapat ia rasakan, hingga kepanasan saya pun tak sempat ia lihat. Ketika air mata yang biasanya saya tumpahkan depan dia karena tekanan dan perlakuan orang lain sekarang semua air mata karena dia, karena perlakuannya. Jangankan ketika mendengarkan saya bicara, catatan-catatan saya tentang dia pun tak pernah dibacanya. Kemana matahari yang selama ini saya kenal? Saya menjerit pun dia nampak tak peduli.

sekian lama saya pucat pasi tanpa sinar matahari.

Dear Sunshine,
Kalau saja ini tulisan terakhir saya untuk kamu.
Saya harap tidak ada lagi kesedihan di dalamnya.
Saya harap tidak ada lagi luka yang ditinggalkan olehmu, atau mungkin oleh saya.

Terima kasih atas sinarnya, jawaban dari ribuan pertanyaannya, pengertiannya akan kegilaan pikiran saya.

aku hanya mencintai dia yang merasakan denyut nadiku,
Rona Jingga
Manusia mungkin tidak punya kapasitas untuk mengampuni, maka yang bisa kita lakukan adalah berdamai. Berdamai dengan sisi gelap yang tak bisa kita kuasai, yang tak pernah bisa kita fahami. Demikian pula. Kami mungkin tidak punya kemampuan untuk menghapus cinta. Kami hanya bisa mencoba berdamai dengan perasaan itu dalam diri masing-masing. Semoga kelak cinta sublim dalam narasi. Seperti semula.

Terdapat perbedaan yang pokok antara Parang Jati dan Sandi Yuda. Keduanya pemuda yang selalu mengajukan gugatan. Tapi Parang Jati menggugat dengan rasa hormat, Yuda menggugat sebab ia suka melawan. Yuda adalah seorang yang sinis. Parang Jati adalah seorang yang kritis.

Betapa saya masih jatuh cinta. Kebaruan cinta itu tentu saja membuat Jati lebih berkilau dari pada Yuda. Saya merasa Parang Jati lebih mulia daripada Yuda. Tapi, barangkali kebaikan itu juga yang membuat Parang Jati kehilangan kemampuan untuk mentertawakan dunia. Dan kelucuan. Yuda lebih pandai membuat saya terkikik dan terbahak. Senyum Parang Jati lebih manis. Sepasang lesung pipit dan gigi yang berbaris rapih bagai menggambarkan suatu disiplin dalam dirinya. Rambutnya yang sedikit ikal bagai menandakan kelembutannya. Tawa Yuda lebih lepas. Giginya yang sedikit berantakan menandakan keliarannya. Rambutnya yang lurus kaku bagai menggambarkan sesuatu yang kasar. Tiba-tiba saya menyadari bahwa saya tidak sedang membandingka nilai dua lelaki yang saya sayang. Saya sedang melihat perbedaan karakter manusia, yang barangkali tidak harus selalu diberi peringkat mana yang lebih baik mana yang lebih buruk. Yuda dengan segala keliaran dan kelepasannya. Jati dengan segala ketertiban dan kontrol dirinya.

Artinya, masing-masing dari kita memiliki peran.

Saya telah mengalami yang lain. Sang Liyan. Saya berharap cinta saya kepada Yuda akan kembali perlahan-lahan seperti semula. Mengenai Parang Jati, saya bahagia bahwa ada lidah api yang murub dalam hati. Menyala, tanpa membakar. Barangkali lidah api itu pula yang mengantarnya menaiki tangga dari lorong kamadatu kepada rupadatu. Saya bahagia bahwa kami tak pernah menyangkal ketertarikan di antara kami. Kami melewatinya. Bagai melalui batur candi yang menggmbarkan dunia hasrat, kepada lantai dunia sublim. Alam kamadatu kepada rupadatu, dalam candi Budha. Bhurloka kepada bhuwarloka, dalam candi Hindu. Sementara dunia tanpa rupa-arupadatu, swarloka-adalah misteri yang barangkali tak akan teralami dalam hidup ini. Atau dalam masa muda yang riang dan penuh gairah.
Rona Jingga
Lebih enak begini. Merasakan perihnya. Meringkuk dalam selimut. Dalam kamar tanpa penerangan selain pijaran lampu hp. Sunyi tanpa suara. Kadang merasa lucu dengan keping-keping yang terjadi tanpa rasa. Merasa sakit yang tiddk tau datangnya dari mana. Merasa kesal karena hari ini benda matipun terasa menyebalkan. Yang jelas sedang jauh dari rasa bahagia. Tapi saya tau ini akan cepat berlalu. Saya pernah dan selalu bisa mengatasinya.

Semakin sadar kalau saya tidak punya apa-apa. Benar-benar saya yakini bahwa TUHAN yang memiliki hati saya. DIA jelas paling berhak atas rasa yang ada di dalamnya. Menggerakannya ke mana saja. Membelokan arahnya ke mana saja. Arah kiblat saja dapat berubah.
Lebih nyaman begini. Saat-saat tanpa suara. Tidak mesti tertawa saat ada yang lucu. Dan tidak mesti marah saat ada yang menjengkelkan. Dingin yang menusuk karena suhu AC kamar saya buat 18 derajat. Hangat yang terasa saat ada yang mengalir dari mata. Saya beruntung diberi kesempatan untuk merasakan yang seperti ini. Menuju pada suatu tempat dengan jalan memutar. DIA ingin membuatku berilmu dengan jalan berliku. Pada akhirnya Selma akan kembali pada Kahlil dan Layla akan kembali pada Qays (Majnun). Marja pun kembali pada Yuda. Dalam dunia yang berbeda.

Benar kan, semua ini akan sublim dalam narasi.
Saya,
Viena Paramita Utari
Rona Jingga
Bertutur pada tuhan, biarkan saja aku yang tahu pergumulan ini dengan Tuhan.
Katakan.
Apa yang harus aku rasakan.
Kau suruh aku merasa, tapi satupun tak bisa kurasa. Kerena kau bercerita hanya kepada Tuhan mu. Tidak telinga ku.
Agama. Tuhan. Pengajaran. Aturan. Tuntunan. Ada. Allah. Satu. Tunggal. Damai. Nyaman. Kitab. Kaidah. Mereka. Aku. Dia. Kalian. Kamu. -NYA.

Apakah benar perpindahan agama itu bukan takdir dari Tuhan mu, Tuhan saya, juga Tuhan kalian?
rasakanlah isyarat yang sanggup kau rasa tanpa perlu kau sentuh.
Rasakanlah harapan, impian, yang hidup hanya untuk sekejap.
Rasakanlah langit, hujan, detak, hangat nafasku.

Rasakanlah isyarat yang mampu kau tangkap tanpa perlu kuucap.
Rasakanlah air, udara, bulan, bintang, angin, malam, ruang, waktu, puisi.

Itulah saja cara yang bisa.
Rona Jingga
Sometimes, it's not good loving everyone.

Ketika aku tak perlu lg menjadi gerimis malam,dtg dlm gelap.
 Aq akan mencoba menjadi senja berikut jingganya ketika sore utk yg lain.
Betapa kamu harus menyadari.
Aq tak pernah mengeluh pd apa yg sewajarnya ku keluhkan.
Aq tak pernah menuntut pd apa yg sepatutnya dpt aq tuntut.
Aq tak pernah menyesali bahkan berhenti mencintai.
Aq tak pernah sakit dgn keadaan.
Tak pernah lelah dan tak jg jenuh menunggu.
Aq hanya sakit krn perlakuan.
Yg selalu menuntut utk dipahami tanpa sedikitpun memahami.
Bila saatnya aq pergi.
Tanpa meminta pembenaran atas keputusanku.
Bukan tak lagi cinta atau semua hanya dusta.
Karena aq punya cara lain utk mencintai, tetap tak menuntut dicintai, tp tak jg disakiti.

Ribuan degub jamtungmu ku dengar tapi tak satu pun degub jantungku kau rasa.
Rona Jingga
Apa yg kita katakan,itu yg kita pertanggungjawabkan. Bicara itu mudah,melakukan itu susah. Ketika saya mengatakan kepada seseorang "aku sayang kamu" ditambah dgn tatap matanya dan sebut namanya. Di situlah saya mulai menahan air mata yg semakin tak terbendung.

Bukan air mata bahagia, terharu atau tersakiti. Tp ketakutan. Takut akan sebuah pertanggungjawaban dr apa yg saya katakan.

Sayang itu luas sekaligus sempit. Sayang itu mulia tp mudah jadi jelata.

Sayang bagi saya tanpa dusta, tdk dilacurkan oleh pengkhianatan, menerima sebagaimana adanya, saling mengingatkan dalam kebenaran, dan masih banyak lg. Saya tdk mau mengkhianati apa yg telah saya katakan dgn membicarakan org yg saya blg sayang di belakangnya. Memilih utk memberitahu org lain dr pd mengingatkannya. Menghindari perjalanan dgnnya hanya karena sifat yg mengakar padanya. Berbisik dan tertawa di dpnnya. Apa itu yg disebut sayang? Sayang yg disebut dgn tatapan mata berikut namanya? Kalau ya,jangan katakan sayang pd kami yg mengharap arti sayang sesungguhnya.

Jgn jd bedebah dgn membuat sebuah sayang itu jd sampah. Jgn jd pengecut dgn mengatakan hal semanis itu terasa kecut.

Sayang buat saya tdk perlu sering diucapkan,tp SELALU dilakukan. Bagaimana sayang versi kalian?

Saya,
Viena Paramita Utari
Rona Jingga
Kau tahu, kebanyakan perempuan – terutama yang lumayan cantik – adalah makhluk yang penuntut dan tergantung. Mereka menggantungkan kebahagiaan mereka dari perhatian orang. Jika merasa kurang cukup diberi perhatian, mereka akan menjadi sedih dan sendu. Demikian, agar orang mengasihani mereka dan memberi mereka perhatian.

Aku bukannya benci perempuan. Tapi begitulah menurut pengamatanku. Dan, tahu kenapa biasanya lebih banyak yang cantik yang bersikap begitu? Sebab, yang jelek-jelek itu tahu sejak awal, bahwa meskipun mereka merajuk-rajuk, lelaki tak kan peduli pada mereka. Yang buruk rupa tak bisa memasang wajah sendu karena itu hanya menambah berat rupa buruk mereka. Itu hanya membuat mereka makin dijauhi.

Baiklah, oke, jangan marah dulu kaum Hawa. Baiklah, aku ralat. Barangkali senjata sendu itu bukan pada dirinya feminin. Senjata menuntut perhatian adalah milik anak-anak. Senjata infantil. Datang dari masa bayi. Cuma, anak lelaki dan anak perempuan yang buruk rupa dengan segera tidak bisa lagi menggunakan senjata ini. Sejak dini anak laki-laki akan ditertawakan jika menangis. Sedang, sejak akil balig anak perempuan buruk rupa tahu bahwa senjata ini sudah tidak majal bagi mereka. Mungkin pada orangtua masing-masing saja senjata ini bisa digunakan. Jelas tidak dalam pergaulan. Mereka harus menemukan senjata lain untuk bertahan hidup. Sementara itu anak-anak yang cantik terus dimaklumi untuk memakai senjata sendu ini. Lama-lama ada yang masih terjebak dengan senjata infantile ini sampai mereka dewasa dan tua.  

Mereka inilah yang menjadi makhluk-makhluk negatif yang menggantungkan kebahagiaan mereka pada orang lain.

Marjaku tidak begitu. Tubuhnya kuda teji dan senyumnya matahari. Ia selalu bisa membuat dirinya asyik sendiri, dan keasyikannya itu memancarkan energi positif bagi sekitarnya. Belum pernah kutemukan perempuan yang bisa menghibur diri lebih daripada Marja.  
Rona Jingga
Sadarkah kau, bahasaku berubah-ubah sesuai perasaanku. Bahkan ketika mengisahkan kembali cerita ini, aku menyadari adanya keluar-masuk lapisan keintiman. Di atas permukaan, aku adalah orang yang sinis dan skeptis. Aku dingin serta berjarak dari perasaan sentimentil.

Di bawah permukaan, bahasaku mengandung kesedihan, rasa lemah, kalah, dan dikhianati. Bahasaku penuh keraguan. Di bawah permukan aku menyimpan banyak rasa-rasa malu, sesuatu yang begitu rentan dan intim, yang kucoba simpan hanya bagi diriku sendiri.

Serupa dengan para pesnorkel yang menikmati pemandangan terumbu karang. Dari atas permukaan, mereka tampak begitu tolol, mengapung-ngapung  telungkup pada air dangkal, mengipas-ngipaskan kaki bagai ikan koki bermata bulat yang berenang di tempat, berbicara dengan suara kumur-kumur yang keluar melalui pipa udara. Mereka tampak bagai penyelam infantil. Tapi, yang mereka lihat di bawah permukaan air adalah pemandangan menakjubkan. Keajaiban yang hanya bisa kau lihat jika kau mngenakan topeng kaca bodoh itu dan menyelamkan wajah ke dalam laut. Demikianlah aku dengan Sebul,. Dia adalah impianku paling rahasia. Begitu rahasia hingga nyaris mistis.
RA
Rona Jingga
Sesuatu yang menahun sulit diungkap, antara kita dan kepada siapapun yang patut mendengar.
Hanya dari langkah kakinya yang terjaga di belakangku.
Hanya dari spontanitas kesengajaan aku menoleh ke kanan dan dia ke kiri.
Hanya dari beberapa detik saling menyematkan pandangan ke mata masing-masing di waktu-waktu yang sangat tak terduga.
Entah mulai kapan hatiku menyebut namanya ketika menangis.
Kami terlalu dini untuk saling menduga.
Tp 8 tahun bukan waktu yang sebentar untuk hanya dilewatkan dengan diam.
Sebesar itukah kebebasan merajai hatimu?
Rona Jingga
Anak-anak hidup dalam alam pikir berbeda dari orang dewasa modern. Mereka masih dekat dengan sejenis dunia mitologis, di mana manusia tidak berjarak dari alam. Karena itu mereka tak peduli dengan perspektif ketika menggambar. Alam kesadaran magis ini dekat dengan seni zaman purba maupun seni tradisional. Lukisan goa, seni primitif, relief candi juga wayang kulit ataupun wayang beber. Lukisan sebelum rasionalistas dan moderenitas.

Rasio membuat manusia berjarak dengan alam.

Tak ada yang salah dengan rasio. Hanya saja, di zaman modern ini manusia cendrung terlalu mengunggul-unggulkan rasio sehingga mereka kehilangan kemampuan-kemampuan kreatif yang sebelumnya. Yaitu, kepekaan yang magis dan mitologis. Kemamupan untuk berhubungan langsung dengan alam. Kemampuan untuk tidak berjarak. Kemampuan untuk membuat dan membaca karya anak-anak. Kemampuan untuk mencipta dan memahami gambar kuna dan relief candi.

Para seniman pembuat relief mengerti prespektif. Tapi mereka tetap bisa menggambar dengan titik pandang lain manakala mereka rasa perlu. Itulah yang saya inginkan. Saya ingin menguasai ilmu, tetapi tetap bisa menggunakan kepekaan yang lain jika diperlukan. Saya ingin menjadi dewasa, tanpa kehilangan ketulusan kanak-kanak. Betapa tidak mudah untuk menjadi seimbang. Betapa tak gampang merawat kemampuan yang berdeda-beda bersama-sama.

Tapi relief ini memberi harapan bahwa kita bisa menjadi seimbang.
Rona Jingga
Ketika saya sibuk berpikir tentang keanehan yang terjadi belakangan ini, dan tak jua menemukan jawabannya, tiba-tiba saya ingat akan sistem bilangan Hu yang belakangan ini saya coba pahami.

Bilangan Hu adalah sistem bilangan aneh. Sistem bilangan yang berbasis dua belas, bukan sepuluh seperti yang kita kenal sekarang ini. Sistem bilangan kuno, yang pernah hidup di masa lalu, yang mengacu pada tanda-tanda alam. Sebab, bulan muncul dua belas kali dalam satu putaran yang disebut tahun. Sebab, ada dua belas rasi bintang utama. Sebab, ada dua belas nada dalam satu tangga. Bilangan dua belas tersedia di alam. Dan setelah dua belas bilangan itu, ada bilangan Hu yang terletak antara ada dan tiada. Seperti rasi ke-tiga belas yang tak begitu jelas.

Dalam sistem berbasis dua belas, ada yang tak akan pernah jelas.

Sesuatu yang selalu lain dari yang baku. Sang Liyan. Logika formal yang lurus bukan satu-satunya penjelasan dunia. Logika yang lurus mengandaikan semua informasi memadai. Logika yang lurus hanya bisa bekerja jika data-data lengkap. Tapi, dalam hidup ini, pengetahuan kita tidak seluas kehidupan. Karena itu, kita lebih sering ada dalam situasi kekurangan data. Untuk itu dibutuhkan cara berpikir lain. Yaitu, melihat data-data yang tersedia sebagai keping-keping teka-teki yang harus dihubungkan satu sama lain. Untuk itu, pertama, kita harus memandang dan meresapi keping-keping yang telah kita punya, agar kita mengingatnya. Hanya dengan mengingatnya luar kepala kita mudah menghubungkan dengan keping lain. Kedua, kita harus mengambil jarak dari keping-keping itu, agar bisa melihatnya dari kejauhan dan membayangkan gambar besar yang bisa terbentuk. Dan jikapun kita bisa membayangkan gambar besar itu, tetap ada keping-keping yang kosong. Ini proses berpikir yang berbeda sama sekali dari logika formal.

Sistem bilangan Hu tidak lebih benar dari sistem bilangan desimal. Sama seperti berpikir lateral tidak lebih benar daripada berpikir linear. Juga sebaliknya. Keduanya adalah sistem yang berbeda. Tapi hanya dengan sistem alternatif, sistem yang lain, maka kita bisa tahu bahwa sistem yang pertama bukan satu-satunya kebenaran. Adanya yang lain adalah demikian penting. Yang lain. Sang Liyan.

Agar jangan manusia sombong karena menganggap keping yang mereka miliki sebagai seluruh gambaran.

Saya membiarkan gravitasi yang aneh menyusun keping-keping pengalaman dalam aturan alamiah. Lihatlah, gravitasi tidak hanya mengatur tubuh saya. Gravitasi juga mengatur kesadaran saya. Dengan caranya sendiri. Ritual momoen-momen sunyi. Saat-saat tanpa kata. Saat-saat tanpa bahasa, barangkali. Sebab bahasa memang membantu kita mengerti dunia dengan sebuah cara, tapi pada saat yang sama membuat kita berjarak dari dunia. Momen sunyi barangkali membuat kita mengalami kembali dunia tanpa jarak. Sebuah cara lain mengerti dunia.

Maka saya pun menghentikan bahasa dan mencoba memahami malam. Saya membiarkan diri saya merambang di ketinggian sementara gravitasi menyusun ulang kesadarannya, bagaikan momen defragmentasi dalam komputer. Jatuh tertidur seperti layar monitor yang mematikan nyala, sementara di dalamnya komputer tetap berdenyut menyusun data. Saya terbangun dengan sebuah pemahaman baru. Pemahaman lain. Saya merasa ajaib.

Orang menyebutnya ilham. Tapi bisa saja itu datang dari suatu proses, setelah kita membiarkan diri mengalami yang lain. Jika pun kita berhasil memecahkan teka-teki, maka ada yang tetap merupakan misteri. Yaitu, bagaimana data-data itu bisa mendatangi kita secara kebetulan.

Sistem bilangan Hu dan sang Liyan membangunkan saya dari tidur panjang yang saya kira sudah cukup terjaga. Terjaga dari mimpi yang selalu saya coba betot lambungannya. Tapi tenyata saya belum benar-benar terjaga. Saya merasa bodoh karena ternyata hiruk-pikuk rezim pembangunan, debu-debu kota yang menutupi pori-pori, menutup juga telinga saya dari suara-suara halus yang seharusnya saya dengar.

Kadang saya merasa ada saat di mana semua benda berteriak, mereka menjadi begitu nyaring. Tapi terkadang saya juga ikut berteriak bersama mereka.
Rona Jingga

Online shop atau toko online merupakan toko virtual yang menyediakan jasa atau melayani transaksi jual-beli secara online. Sekarang ini, berjualan melalui dunia maya tidak kalah menguntungkan dengan berjualan di dunia nyata. Malahan toko online mempunyai banyak kelebihan. Selain bisa lebih murah, jangkauan konsumennya pun bisa lebih luas. Dan saat ini tidak sedikit konsumen yang tinggal di kota-kota besar lebih memilih berbelanja secara online karena lebih cepat dan praktis dan tidak perlu terjebak kemacetan yang tentu sangat melahkan. Berikut ini adalah beberapa tips dan juga keuntungan membuka toko online:

1. Tempat Berjualan
a. Gratisan
Banyak fasilitas gratis yang bisa dimanfaatkan untuk membuka toko online/online shop seperti facebook, blogger.com (blosgspot), multiply.com, dll. Sebelumya fasilitas gratis ini disediakan untuk berbagi cerita, bertukar informasi, mencari teman, memasang foto, dll. Tetapi, sekarang ini banyak yang memenfaatkannya untuk berjualan. Penggunaan fasilitas ini cendrung mudah dan banyak yang telah menyediakan template untuk tampilan yang lebih menarik.

b. Berbayar
Kini sudah banyak penyedia layanan toko online dengan sewa mulai Rp 750.000 per tahun dan bisa diperpanjang lagi. Harga tersebut sudah termasuk pembelian nama domain serta hosting selama setahun serta pelatihan maintenance. Dengan memakai layanan ini, toko online kita lebih serius dengan memakai alamat dan tampilan sesuai yang kita inginkan.

2. Pemilihan Nama Alamat Situs
Pilihlah nama alamat situs dengan kata kunci yang mudah ditemui oleh calon pembeli melalui mesin pencari (search engine) dan mudah diingat. Contohnya bila anda menjual sepatu, anda bisa memilih nama HYPERLINK “http://www.sepatuberkualitas.com atau www.sepatuberkualitas.com”

3. Spesifikasi Dan Nama/Kode Produk
Berilah kode/nama pada setiap produk yang anda jual serta cantumkan spesifikasi produk tersebut selengkap-lengkapnya. Contohnya bila anda berjualan sepatu, kode barang HH712, warna dan ukuran yang tersedia (hitam, abu-abu, cokelat size 36-42), bahan (kulit asli), tinggi hak yang tersedia 5-12cm. Apabila bermerek cantumkan mereknya. Akan lebih baik bisa menampilkan foto produk yang dijual.

4. Membuat Peraturan
Buatlah peraturan dan tata cara belanja yang jelas serta mudah dipahami oleh calon pembeli seperti aturan pemesanan, pembayaran, dan pengiriman. Contoh:

( Untuk pemesanan barang ready stock hubungi 08123456789 (sms only) dengan format Nama anda, alamat lengkap, kode barang, warna, ukuran, jumlah barang yang dipesan. SMS akan dibalas dengan nomor rekening, jumlah uang yang harus ditransfer (100% harga barang ditambah 100% ongkos kirim), dan waktu transfer paling lambat. Setelah anda mentransfer harap konfirmasi melalui sms atau faks bukti transfer ke nomor 021-1234567 dan barang akan segera dikirim.
( Untuk pemesanan barang pre order hubungi 08123456789 (sms only) dengan format Nama anda, alamat lengkap, kode barang, warna, ukuran, jumlah barang yang dipesan. Sms akan dibalas dengan nomor rekening, jumlah uang yang harus ditransfer (50% harga barang ditambah 100% ongkos kirim), dan waktu transfer paling lambat. Setelah anda mentransfer harap konfirmasi melalui sms atau faks bukti transfer ke nomor 021-1234567 dan barang akan segera dikirim.

5. Cantumkan Alamat
Untuk meyakinkan pembeli cantumkan alamat anda, email dan nomor telepon yang bisa dihubungi dengan jelas, akan lebih meyakinkan bisa pasang foto anda.

6. Daftar Internet Dan Mobile Banking
Pilihlah rekening bank yang memiliki jaringan nasional dan daftarkan rekening toko anda dengan fasilitas internet dan mobile banking untuk memudahkan control pembayaran dari pembeli.

7. Pengiriman
Pilihlah kemasan untuk mengirim barang dengan memperhatikan segi keamanan untuk memastikan barang anda tidak rusak sampai tujuan. Pilihlah jasa pengiriman yang terpercaya dan murah, cantumkan jumlah biaya ongkos kirim dan yang terakhir jangan lupa untuk menyimpan bukti pengiriman.

Beberapa keuntungan berjualan melalui toko online/online store yaitu:

1. Bisa mendapatkan tempat berjualan yang murah atau bahkan gratis.
2. Jangkauan konsumen yang lebih luas, luar daerah atau bahkan luar negeri.
3. Biaya promosi/pasang iklan lebih murah.
4. Tidak perlu menambah pengeluaran untuk membayar upah karyawan.

Untuk anda yang berminat dan ingin mencoba berbisnis di dunia maya/online business bisa menerapkan beberapa tips berjualan melalui online store di atas. Semoga bermanfaat dan semoga berhasil!